Naskah drama singkat satu babak
“GURU MENGAJI”
Suatu hari, di sebuah mesjid. Setelah melaksanakan sholat magrib bersama. Anak-anak sudah siap-siap di mesjid untuk mengaji. Akan tetapi, pak ustad herman yang biasanya menjadi guru mengaji, belum juga datang.
Doni: ferdi, kemana pak ustad herman, kenapa belum datang?
kevin: tidak tahu, mungkin pak ustad sebentar lagi datang.
Hasan: tidak biasanya, pak ustad lama seperti ini.
Anto: iya benar. Biasanya beliau selalu datang tepat waktu.
Tak lama kemudian, pak ustad pun datang. tapi pak herman terlihat pucat dan kaki nya kesulitan berjalan sampai harus membawa tongkat sambil dibantu oleh anaknya, menggendong tangan pak herman lalu mengantarnya duduk .
ustadz: assalamualaikum wr wb.
Murid: waalaikum salam wr wb
Murid: waalaikum salam wr wb
Ferdi: pak herman, bapak kenapa?
ustadz: tidak apa-apa. Bapak hanya sedang tidak enak badan.
Beni: pak herman sakit ya? Kenapa dipaksakan kesini pak.
ustadz: tidak apa-apa. bapak kan harus mengajar kalian mengaji. Kalau tidak mengajar, siapa yang akan mengajar kalian mengaji ?
Anto: tidak apa-apa pak. Kami disini bisa minta diajarkan mengaji sama kakak-kakak senior.
ustadz: iya, tapi bapak tak apa-apa. selama bapak masih bisa berbicara dan membantu kalian. Tidak peduli, bapak sehat atau sedang sakit, bapak harus terus mengajar kalian mengaji. Ini kan termasuk kewajiaban bapak juga.
Kevin: oh begitu pak ustad.
ustadz: (sambil berdiri) oke, sekarang kita mulai mengajinya. Sebelum mengaji, mari kita membaca alfatihah dulu ya. Auu..dubillah..................
Tiba-tiba pak herman pingsan. Anak-anak kaget melihat pak herman tak sadarkan diri. Lalu orang-orang di sekitar mesjid membawa pak ustad ke pinggir dan merebahkan badannya. Lalu memberinya minyak kayu putih. Tapi tidak juga bangun.
Selama menunggu beliau sadarkan diri, pak malik bercerita.
Malik: pak ustadz ini punya riwayat sakit sudah lama. Penyakitnya kambuh lagi. Walaupun sedang sakit, beliau tetep memaksakan diri pergi ke mesjid untuk mengajar kalian ngaji. Jadi kalian mesti banyak bersyukur karena telah digurui oleh pak ustad herman ini.
Pengorbanannya dari dulu demi membuat anak-anak kampong ini mahir mengaji tidaklah sia-sia.
Pengorbanannya dari dulu demi membuat anak-anak kampong ini mahir mengaji tidaklah sia-sia.
Karena itu, mari kita doakan pak herman supaya cepat sembuh ya anak-anak. amin!!!!
Alfatihah!
Alfatihah!