Memaklumi 'orang baik'
Banyak orang keliru ketika melihat 'orang baik'.Tak banyak yang berpikir bahwa title 'orang baik' yang disematkan pada diri seseorang terkadang membawa beban.
'Orang baik' adalah manusia biasa. Mereka tetap tidak bisa lepas dari yang namanya kesalahan. Keliru. Menggangap seseorang adalah orang baik, Lantas berpikir dia adalah orang yang benar benar baik. Tanpa cela. Tanpa dosa.
Hei! Mereka bukan malaikat! Mereka manusia biasa! Sama dengan saya, kamu, kita, dan semua orang di dunia.
Semua orang pasti memiliki sisi positif dan negatifnya. Mungkin saja, sisi positif itu lebih terlihat atau menonjol. Mungkin sisi negatif itu tersembunyi atau terlihat sesekali. Mungkin, kesalahan-kesalahan itu jarang terlihat lalu hanya kebaikannya yang sering terlihat. Terutama yang terlihat oleh mata.Penglihatan manusia itu terbatas kawan. Manusia hanya bisa melihat sesuatu yang bisa dilihat saja. Tak bisa melihat niat, hati atau pikiran seseorang. Jadi penilaian seseorang itu 'orang baik' hanya terbatas dari apa yang mereka lihat saja.
Maka, tak sedikit orang yang telah men-cap orang lain sebagai 'orang baik', lantas kecewa. Kecewa setelah melihat sisi negatif mereka. pola pikir yang salah, menganggap 'orang baik' pasti tak pernah berbuat kesalahan. Lalu kaget setengah mati, melihat 'orang baik' itu berbuat suatu kesalahan.
Tak ada yang salah bila merasa kecewa atau kaget. Tapi kita bukankah seharusnya memaklumi. Dalam artian bahwa setiap manusia pasti punya kesalahan. Ya. memaklumi kesalahan. Terlepas apapun kesalahan yang pernah dibuatnya.
tasikmalaya, 30 Oktober 2015
baca juga: Dari Terheran-Heran Sampai Meniru Kebiasaan Baik
Tidak ada komentar: