Cabutlah Bunga sampai ke akar-akarnya!
via unsplash.com |
Panggil saja dia, Mawar.
Ia memiliki perasaan dengan salah satu kakak kelasnya yang tampan rupawan. Mawar adalah wanita yang cukup nekat dibadingkan dengan teman-temannya. Bayangkan, ketika ia menyukai seseorang, ia akan menjadi stalker terbaik, dan akan melakukan berbagai cara agar bisa berkomunikasi dengan orang yang dia suka. Ketika bertemu dengannya, Mawar akan senang bukan kepalang. Walaupun melihatnya selewat saja.
Perasaan bahagia ketika bertemu dengan pria pujaannya itu tak berlangsung lama. Seminggu tak bertemu dengannya, Mawar pun rindu. Sebulan sudah tak bertemu denganya, Mawar tambah rindu. Berbulan-bulan sudah tak bertemu dengannya lagi. Ia pun lupa. Lupa kalau Mawar pernah suka dengan satu pria. Mawar berpikir perasaan itu sudah hilang.
Namun suatu hari Mawar kembali bertemu dengan pria pujaannya. Kemudian perasaan yang dulu hilang, datang lagi. Mawar mengakui bahwa dirinya mulai ada perasaan lagi dengannya. Perasaan itu tumbuh lagi sesaat setelah bertemu dengan dia. Tapi tak berlangsung lama, Mawarpun pun kehilangan pria pujaannya. Ia menghilang entah kemana selama berbulan-bulan. Kemudian seiring berjalanya waktu perasaan pada pria itu hilang lagi.
Namun, ketika suatu hari Mawar bertemu dengannya lagi, perasaan itu datang lagi. Ketika lama tak berjumpa dengannya perasaan itu tiba-tiba hilang. Terus-terusan seperti itu sampai upin-ipin kumisan.
Ini mengingatkan Kanda pada suatu keadaan dimana ketertarikan dengan lawan jenis itu bisa naik-turun. Itulah kenapa, ada salah satu teori mengatakan bahwa untuk melupakan perasaan pada seseorang, caranya dengan tidak melihatnya lagi. Maka seiring berjalannya waktu, perasaan itu akan menurun dan hilang.
Tapi, hati-hati. Perasaan itu bisa saja muncul kembali. Perasaan itu bagaikan sebuah bunga yang hilang karena telah dicabut dari pot-nya, namun akarnya masih tertinggal di tanah. Ketika perasaan itu hilang maka harus hilang sampai ke akar-akarnya. Karena akar-akar itu akan kembali menumbuhkan bunga atau perasaan yang telah hilang. Maka, cabutkan perasaan itu sampai ke akar-akarnya!
Duduk diatas hamparan kertas tugas, 12 Oktober 2016