Kita Terlalu Fokus Pada Permasalahan Jakarta, Sampai Lupa Permasalahan di Daerah
Kita Perlu Orang-orang kritis untuk mengatasi permasalahan politik di daerah bukan hanya di pusat saja. Padahal ketika masyarakat non-Jakarta terlalu tergiring dengan permasalahan politik di DKI yang sebenarnya tidak punya dampak langsung secara ekonomi, sosial, budaya maupun politik di daerah yang bersangkutan.
Media komersial di tingkat nasional seringkali mengabarkan pemberitaan tentang kebijakan dan situasi politik yang ada DKI Jakarta. Ini tidak menjadi masalah karena disana merupakan pusat ibukota dimana politik dan segala tetek bengeknya menjadi refresentasi dari politik nasional. Segala permasalahan di Jakarta selalu panas diperbincangkan oleh banyak orang.
Akan tetapi dengan seringnya media memblow-up berita tentang Jakarta, bukan barang tentu masyarakat luar jakarta dalam hal ini masyarakat seluruh Indonesia akan ikut campur dalam konflik politik, atau setidaknya mereka yang bukan ber KTP jakarta akan kebawa emosi gara-gara jagoannya kalah di pilgub kemarin, misalnya.
Mereka yang marah, kesal atau sebaliknya dengan kondisi pemerintahan Jakarta padahal bukan orang sana secara tidak langsung telah mengalihkan isu sehingga justru kondisi pemerintahan di daerah mereka tinggal jadi tak diurusi. Efek buruknya adalah, konflik di pemerintahan bukan saja dirasakan oleh pemerintahan DKI dan masyarakat aslinya, tapi seluruh indonesia yang melihat berita-beritanya akan semakin ikut campur.
Makannya tidak aneh ketika ada kebijakan guberner sekarang yang dianggap nyeleneh, maka yang ngebully bukan saja rakyat jakarta tapi seindonesia pun ikut-ikut ngebully. Apa ini baik bagi kesehatan politik kita?
Bagi saya sebagai orang ber KTP non-Jakarta, ini tidaklah masalah selama masih dalam koridor yang tepat. Hanya saja masyarakat yang merasa kritis akan kebablasan dan ternyata lupa bahwa mereka bukan tinggal di jakarta.
Mereka yang terlalu terbawa suasana oleh panasnya politik di Jakarta bisa saja lupa bahwa di daerah tempat tinggal mereka pun sebenarnya ada permalasahan di pemerintahan yang memang sangat perlu dikritisi. Tapi secara tidak sadar mereka tidak peduli atau bisa jadi tidak tahu permasalahan yang di daerah nya sendiri.
Sebetulnya, kenapa ini bisa terjadi?
Alasannya sederhana, mereka tidak pernah mau membaca dan mencari tahu. Permasalahan di daerah memang bisa dikatakan tidak serumit yang ada di Jakarta. Akan tetapi, bukan berarti masyarakat harus acuh tak acuh yang akhirnya malah menurunkan sikap kritisnya pada pemerintah.
Bagi pemerintah daerah mungkin ini menguntungkan karena akan lebih mudah melanggengkan kebijakan-kebiajakan semau-maunya atau meng-goals-kan aturan yang tidak populer sekalipun. Sebabnya, masyarakat sendiri tidak terlalu peduli denagan permaaslahan politik yang ada di daerah karena terlalu seru melihat permasalahan yang di Jakarta.
Oleh karena hal ini berangkat dari dua faktor utama: tidak mau membaca dan mencari tahu, maka yang perlu dilakukan adalah dengan meningkatkan minat masyarakat pada berita-berita lokal. Biasanya berita lokal diproduksi melalui koran-koran harian atau sekarang ini media daerah juga mulai beralih ke media visual seperti televisi dan media online.
Di daerah saya sendiri, media-media lokal/daerah tidak segiat, semenarik dan se-inovatif media komersial nasional. Entah karena kurangnya motivasi, kekurangan profit, anggaran atau lain sebagainya. Tetapi menurut saya media di daerah sendiri perlu memberikan sesuatu yang menarik agar peminat pembacanya juga bisa lebih menjangkau masyarakat daerahnya.
Sekarang ini masyarakat jaman now lebih tertarik baca koran nasional, melihat tv nasional, dan media online nasioanal daripada membaca berita-berita daerah. Padahal penting sekali bagi masyarakat untuk tahu kinerja pemerintah daerahnya secara lebih spesifik agar segala kurang dan lebihnya bisa dikritisi.
Harapannya tentu masyarakat dan pemerintahnnya dapat saling memberikan feedback sehingga kebijakan yang dibuat tidak hanya dirasakan satu arah saja: dari pemerintah ke masyarakat. Tapi lebih dari itu, masyarakat pun bisa jadi penopang aspirasi dan inspirasi untuk kemajuan pemerintahan daerah yang lebih baik lagi. Yang pasti, masyarakat harus lebih peduli dengan pembangungan di daerahnya karena memang mereka jelas-jelas hidup, tinggal, sekolah, dan bekerja disana. Bukannya sibuk mengurusi kota lain yang ocehannya cuma menuh-menuhin media sosial saja.
Tidak ada komentar: