#NgomonginYoutubers Sacha Stevenson, Bule Kanada Sang Kreator Komedi Satir
Tidak banyak yang tahu tentang background Sacha Stevenson, bule asal kanada yang kini lebih populer sebagai Youtubers Indonesia. Perjalanan hidupnya di Indonesia sejak 2001 menurut saya menarik untuk diceritakan. Ia punya segudang pengalaman tentang tanah ini. Salah satu yang paling menarik adalah ia punya banyak cerita tentang ketertarikannya pada islam hingga ceritanya menjadi mualaf, berhijab bahkan memakai niqab--walaupun akhirnya ia melepas semua embel-embel agamis itu.
Selain menjadi muslimah, Sacha juga pernah secara formal belajar bahasa Arab. Dengan penampilannya sekarang yang nampak seperti bule-bule amrik pada umumnya membuat banyak orang menuduhnya sebagai orientalis. Meski ia berusaha menepis tuduhan itu dengan membuat beberapa video seperti yang pernah ia unggah di akun youtubenya berjudul "Sacha on Hijab" atau yang lebih terbaru "Cerita Islamku". Video tersebut sebenarnya membuat saya merasa Sacha terlalu berani mengungkapkan pengalaman spirtualnya yang 'aneh'. Dari seorang yang religius konservatif, sampai menjadi 'liberal' seperti sekarang.
Tapi harus diakui bahwa sikap beraninya itu adalah salah satu bentuk bahwa Sacha tidak berusaha untuk pecitraan dan tidak menjadi diri sendiri. Ia tampil apa adanya sebagainya Sacha stevenson sekarang. Ia tahu kalau dengan pengakuannya itu, ia akan di bully habis-habisan. Tapi ia tidak pernah ragu untuk mengungkapkan perjalanan spiritualnya dengan islam. Kehidupannya memang penuh drama, tapi ya itulah Sacha. Itulah membuat saya kagum terlepas dari keputusan-keputusan kontroversinya.
Diluar itu semua Sacha tetap eksis sebagai komedian, baik di televisi, film atau di channel Youtubenya. Ada banyak jenis konten video yang dibuat Sacha. Tapi genre yang diambil selalu genre komedi. Sacha memang punya bakat di bidang entertain. Hal itu juga yang membuat dia meninggalkan pekerjaannya sebagai guru bahasa inggris dan memilih masuk kursus akting di Eka Sitorus Studio dan bergabung ke komunitas akting.
Sebagai Youtubers, Sacha selalu menyuguhkan konten yang berbeda dari youtubers yang lain. Ia membuat konten video yang segar dan belum pernah ada di kalangan youtubers lainnya. Dan yang pasti kontennya tidak mudah ditiru orang lain karena apa yang ia buat lebih banyak berasal dari pengalaman pribadinya. Ya, kalian tentu tahu bahwa pengalaman hidup seseorang pasti berbeda-beda. Seperti konten serial video terbarunya berjudul "Seleb English" yang mengomentari kemampuan bahasa inggris artis-artis indonesia.
Sacha memaksimalkan dirinya sebagai native speaker dari kanada untuk melihat sejauh mana ke-fasih-an artis indonesia dalam berbicara bahasa inggris. Dengan jeli, Sacha berusaha mencari kata atau kalimat yang dirasa salah dalam pengucapan bahasa inggris. Dengan tetap menggunakan gaya berkomedinya, Sacha juga membandingkan apakah kemampuan berbahasa inggris mereka mendekati orang bule atau tidak.
Namun, beberapa tahun sebelumnya serial videonya berjudul ‘How To Act Indonesia’ lebih dulu viral karena mampu membuat orang-orang merasa related dengan ceritanya. Video ini merupakan konten komedi satir yang dibuat dengan konsep sketsa. Isinya kumpulan humor dari potret kebiasaan orang lokal yang sering ditemui di indonesia. Konten inilah yang bukan cuma membuat orang seperti kita tertawa tetapi menjadi pengetahuan baru bagi orang luar untuk memahami segala sesuatu yang cuma ada di indonesia.
How To Act Indonesia merupakan konten video komedi satir yang sebenarnya ia buat berdasarkan pengalaman pribadinya, hidup di indonesia sejak umur 19 tahun. Jangan membayangkan kalau Sacha tinggal selama itu dengan kehidupan yang berkecukupan seperti bayangan kita tentang bule-bule berduit di Bali. Kehidupan Sacha sama seperti orang indonesia kalangan menengah ke bawah.
Sejak pertama datang ke indonesia menjadi guru bahasa inggris, dia hidup berhemat. Tinggal di rumah kontrakan murah, sempit dan setiap hari hanya makan gado-gado sampai tahu gejrot. Ia juga bertekat untuk lancar berbahasa indonesia. Oleh karena itu ia berusaha bergaul dengan orang-orang lokal yang mudah ia ajak obrol seperti satpam dan ibu-ibu warung agar dia bisa memperlancar kemampuannya berbahasa indonesia.
Jadi bisa dibayangkan kalau Sacha punya sejuta pengalaman tentang masyarakat indonesia yang sangat familiar. Hal itu yang mengilhami Sacha membuat video seri ‘How to act indonesia’ berdasarkan apa yang pernah ia lihat dan rasakan selama di Indonesia. Walaupun kontennya ini tidak lepas dari kritik karena dianggap menghina orang Indonesia. Ada bayak komentar negatif yang mengatakan bahwa video yang ia buat malah memperburuk citra Indonesia di mata orang asing. Padahal Sacha terus mengingatkan bahwa videonya tidak bermaksud menghina atau melecehkan orang indonesia.
Tapi bagi saya, videonya itu hanya satir belaka. Satir ya tetap satir. Apalagi ini dibalut dengan uncur sketsa komedi. Selama dilakukan tanpa SARA ya itu tidak masalah. Dan Sacha pun melakukannya dengan gaya yang lucu sehingga menurut saya tidak ada yang perlu diributkan dari serial videonya itu. Lagipula diawal video, selalu ada disclaimer yang menyatakan bahwa semua konten videonya tidak bermaksud untuk menjelek-jelekan indonesia.
Sacha membuat video tersebut sebagai sarana hiburan. Didalamnnya juga banyak sekali kritik sosial yang membuat orang-orang lokal merasa ngeh, seolah-olah bagi orang indonesia yang melihat videonya akan berpikir, “gue banget” atau “gue juga pernah ngelakuin itu.” sambil tertawa terpingkal-pingkal.
Selain itu 2 jenis konten video yang saya sebutkan diatas. Sacha semakin kesini menjadi semakin kreatif dalam meng-explore konten-kontennya. Sebagai bule yang menikah dengan orang indonesia, dia juga sering mengajak suaminya, Angga untuk terlibat dalam setiap sketsa video yang dibuat Sacha. Bahkan seperti dikutip dari Kapanlagi.com, kalau Angga ini sangat pengertian. Dia yang mengurus semua keperluan syuting Sacha. "Suamiku adalah managerku. Dia mendukung apapun yang kulakukan. Kalau aku mau bikin video dan butuh seragam sekolah, dia yang akan ke Pasar Minggu lalu pulang membawa baju anak SD, SMP, SMA, topi, badge."
Sacha juga pernah membuat video masak-masak dengan suaminya dan ada pula seri video yang menceritakan pengalaman mereka berdua selama menikah dengan tetap menggunakan gaya komedinya. Serial video itu berjudul “nasib saya menikah”. Ini menurut saya sangat lucu. Apalagi konsep videonya diambil dari 2 sudut pandang Sacha sebagai istri yang bercerita tentang keluh kesahnya menikah dengan orang lokal serta suaminya, Agung yang bercerita tentang hal yang sama tentang nasibnya menikahi seorang warga asing kanada.
Yang unik, semua proses produksi dilakukan oleh Sacha sendiri tanpa bantuan tim. Jadi Sacha bertindak sebagai produser, sutradara, penulis script sampai jadi pemainnya. Menarik dan sungguh kreatif bukan?
referensi:
https://www.femina.co.id/profile/sacha-stevenson---lebih-indonesia--dari-orang-indonesia (diakses 23 juni 2018)
https://www.antaranews.com/berita/544891/bincang-bincang-dengan-sacha-stevenson (ibid)
https://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/kisah-sacha-stevenson-yang-random-cerdas-dan-tangguh-5dbec2-6.html (diakses 24 juni 2018)
https://www.antaranews.com/berita/544891/bincang-bincang-dengan-sacha-stevenson (ibid)
https://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/kisah-sacha-stevenson-yang-random-cerdas-dan-tangguh-5dbec2-6.html (diakses 24 juni 2018)
Tolong hapus artikel ini karena jelas salah
BalasHapus