Sajak | Mimpi Buruk
Aku baru saja terbangun dalam mimpi burukku
Dan tiba-tiba hatiku redup kelambu
Keringat dingin membasahi sekujur tubuhku
Kuingat semalam mulutku menggerutu
atas sikapmu yang pernah menyakitiku
Ini bukan untuk pertama kalinya
Entah berapa puluh kali aku merasakan hal yang sama
ada yang menganjal di dirasa
Ada duri yang tertinggal disana
Aku tak tahu harus berbuat apa
Dirinya mungkin tak pernah peduli
Tentang perasaan sakit ini
Setidak-tidaknya jika dia mengetahui
Mungkin hanya sekedar bersimpati
Lalu lupa kalau pernah menyakiti
Mungkin dia pernah merasa bahagia
Melihatku tersenyum dan tertawa
Meski akhirnya semua menjadi duka
Setelah waktu tak menjemput takdirnya
Sekarang aku tahu apa harus dilakukan
Agar tak bersinggungan lagi dengan harapan
Mencoba mengerti posisi batin yang membingungkan
Walau harus iri dengan kenyataan
Walau harus dengki dengan kecemburuan
Waktu kutahu akan berakhir
Menunggu sesaat dengan rasa getir
Untung saja aku tak tersambar petir
Oleh hidupmu yang penuh satir
Tidak ada komentar: