[Review Buku] "Kreativitas Diri" Hadziq Jauhary, Cara Mudah Menjadi Orang Kreatif
Secara tidak sengaja, beberapa waktu yang lalu saya membaca sebuah buku menarik buat di review. Buku ini ringan dibaca dan ringan di bawa karena hanya terdiri dari 56 halaman.
Kalau dilihat dari cara penulisnya menulis, buku "Kreativitas diri" ini memang lebih ditunjukan kepada pembaca buku motivasi remaja-sekolahan. Tapi kita atau siapapun yang sudah merasa bukan anak SMA juga bisa related dengan isi buku ini.
Saya pun membacanya dengan santuy sambil memikirkan hal-hal yang saya lakukan dalam dunia menulis dan berusaha mengembangkan kreativitas di bidang yang saya tekuni.
Sebetulnya saya tidak benar-benar membeli bukunya. Saya mendapatkan buku ini melalui aplikasi iPusnas, sebuah aplikasi perpustakan digital. Jadi kalian bisa baca buku dalam bentuk digital (ebook) gratis.
Karena konsepnya perpustakan digital, di iPusnas kita diberi waktu maksimal 3 hari untuk setiap buku yang di pinjam. Kalau mau pinjam lagi, tinggal ajukan peminjaman lagi. Tapi karena bukunya terbatas, biasanya buku-buku populer yang banyak pembacanya selalu habis di pinjam. Jadi kita harus antri selama berhari-hari.
Buku apa saja yang bisa dipinjam? Banyak! Buku atau lebih tepatnya ebook apa saja tersedia disini. Dari fiksi novel, kesehatan, olahraga, politik, budaya, apapun ada. Sampai buku yang baru terbitpun ada. Keren kan?
Oke, segitu dulu FYI-nya tentang iPusnas. Kalau mau lebih lanjut cari di Google atau download langsung aplikasinya Appstore atau di Playstore.
Saya sangat excited dengan aplikasi iPusnas. Karena tahu sendiri, saya tidak cukup mampu membeli buku-buku di Gramedia. Uang jajan saya habis disisihkan untuk beli pulsa, kuota beserta teman-temannya. Jadi sisa untuk membeli buku selalu tidak ada.
Ya, sebetulnya bisa-bisa saja disisihkan, tapi karena satu dan lain hal, buku tidak masuk daftar prioritas yang harus dibeli. Lagipula kalau bisa mendapat buku gratis, mengapa harus beli? Toh buku atau ebook di iPusnas legal kok. Bukan bajakan atau hasil fotocopy-an. Begitulah prinsip hidup sobat misqueen yang haus ilmu tapi ogah beli buku.
Nah, bicara tentang kreatif. Pasti kita semua ingin sekali punya kecemerlangan otak dimana orang-orang bisa mengeluarkan ide-ide yang tidak pernah kita pikirkan. Kita selama ini cuma bisa terkagum-kagum, kok bisa dia kepikirkan? Kok bisa dia buat benda kayak gitu? Dan seterusnya, dan seterusnya.
Untuk menjawab itu semua, sebenarnya kuncinya tergantung pada kreativitas seseorang. Kreativitas harus diciptakan oleh diri seseorang untuk menghasilkan sesuatu atau karya yang biasa kita sebut unik.
Kreativitas bukan kemampuan yang didapat dengan cara instan. Tapi melalui proses berpikir yang diasah secara kontinyu. Ini dilihat bagaimana seseorang terus berusaha mencari ide-ide yang out of the box dan anti-mainstream.
Jika seseorang selalu berpikir tidak biasa dan memikirkan hal-hal yang jarang dipikirkan orang lain, maka bisa dikatakan orang tersebut telah atau sedang menguji kreativitasnya.
Dan hal yang terpenting dalam kreativitas adalah mampu mengesekusinya dengan baik. Karena kalau hanya sebatas ide yang kreatif saja, bagaimana bisa orang lain mampu mengakui ide tersebut sebagai sesuatu yang kreatif?
Buku "Kreativitas Diri" berusaha membuktikan kesuksesan dari proses kreatif itu sendiri. Mencari tahu manfaat kreatif, bagaimana caranya agar menjadi orang yang kreatif dan mengetahui faktor penghambat sebuah kreativitas itu tidak muncul ke permukaan.
Buku ini juga menjelaskan, kreativitas juga berhubungan dengan mindset atau pola pikir yang dianut sejak lama. Sebab pola pikir seseorang lahir biasanya terbentuk dari lingkungan keluarga dan circle pertemanan.
Jika lingkungan dan circle-nya punya pola pikir konservatif maka kemungkinan besar seseorang akan memiliki pola pikir konservatif juga.
Jika seseorang tidak mendapat influence pola pikir dari luar lingkungan dan circle-nya, maka selamanya pola pikirnya tidak akan merubah. Karena itulah jalan menjadi kreatif adalah mengenali pola pikir orang lain dan mampu membuka mindset orang yang bersebrangan sekalipun.
Kreativitas juga dikaitkan sebagai aset karena orang-orang kreatif yang mampu berinovasi selalu diperlukan dalam bidang apapun. Maka dari itu, buku ini memberikan tahapan yang jelas tentang menggali kreativitas diri.
Seperti itulah buku Kreativitas Diri menjabarkan kreativitasnya dengan singkat. Ada yang tertarik untuk membacanya?
+++
Judul: Kreativitas Diri
Penulis: Hadziq Jauhary
Penerbit: Mutiara Aksara
Penyunting: Usman
Desain Sampul: Sucipto
Perwajahan: Heri Wicaksono
Penata Letak: Neti Puji Hartati
Cetakan: pertama, 2019
Tebal: 56 halaman
+++
Judul: Kreativitas Diri
Penulis: Hadziq Jauhary
Penerbit: Mutiara Aksara
Penyunting: Usman
Desain Sampul: Sucipto
Perwajahan: Heri Wicaksono
Penata Letak: Neti Puji Hartati
Cetakan: pertama, 2019
Tebal: 56 halaman
Tidak ada komentar: