Susah Tidur Karena Sindrom Willis-ekbom Kumat Lagi
Pernah kah kalian merasa salah satu atau kedua kaki kalian terasa tidak nyaman, terasa pegal, nyeri tak karuan hingga ingin terus menggerakan, menarik-narik dan menghentakan kaki?
Hal ini yang pernah saya alami beberapa hari lalu. Biasanya rasa tidak nyaman di kaki mulai terasa di malam hari, menjelang tidur. Saking tidak nyamannya, perasaan pegal atau nyeri ini bisa menganggu kualitas tidur. Tidur jadi tidak nyaman dan bawaannya ia menggerakan kaki terus.
Dari hasil riset yang saya lakukan di om Google, rasa pegal, kram, atau rasa tidak nyaman di kaki ini disebut sindrom kaki gelisah atau bahasa kerennya Willis-ekbom.
Saya sendiri heran, seingat saya, terakhir kali mengalamai sindrom aneh ini sudah sangat lama sekali. Mungkin sekitar 2 tahun yang lalu. Dan herannya, baru terasa lagi sekarang. Lebih tepatnya tengah malam kemarin.
Awalnya sekitar jam 11 malam saya mulai merasa pegal di bagian kaki sebelah kanan. Tapi saya masih bisa menghiraukannnya. Tidak lama kemudian pegalnya mulai semakin terasa bahkan merambat ke kaki sebelah kiri.
Selitar jam 2 pagi saya terbangun dari.mimpi buruk yang horror. Ketika terbangun itu, saya merasa lengan sebelah kanan saya ikut-ikutan terasa pegal juga.
Selitar jam 2 pagi saya terbangun dari.mimpi buruk yang horror. Ketika terbangun itu, saya merasa lengan sebelah kanan saya ikut-ikutan terasa pegal juga.
Lalu semalaman saya tidak bisa tidur. Saya baru bisa terlelap menjelang masuk waktu shubuh. Akhirnya tidur pun bablas sampai sholatnya kepagian.
Meskipun paginya pegal itu sudah hilang, namun badan masih lemas karena merasa kurang tidur. Jadi, kira-kira apa penyebab rasa pegal ini?
Sampai saat ini belum ditemukan penyebab utama dari penyakit ini. Tetapi kuat dugaan beberapa faktor seperti kehamilan (bagi wanita), gejala penyakit tertentu, dan kekurangan nutrisi. Tapi bagi saya itu sebatas dugaan yang saya sendiri merasa tidak termasuk ke dalan faktor-faktor tersebut.
Tapi, kalau diingat-ingat lagi, saya merasa kalau rasa nyeri tidak karuan ini ada hubungannya dengan kaki yang jarang digerakan dalam waktu yang lama.
Maksudnya, saya jarang menggunakan kaki ini untuk berjalan karena kemana-kemana pakai kendaraan. Sekalinya saya berjalan dalam jarak yang panjang, akhirnya kaki pun "kaget" dan menimbulkan efek samping pegal tak karuan itu.
Tapi, ini beda ya dengan rasa pegal ketika after work out atau nge-gym, terus otot pada sakit-sakit. Bukan ya, rasanya beda.
Tapi, ini beda ya dengan rasa pegal ketika after work out atau nge-gym, terus otot pada sakit-sakit. Bukan ya, rasanya beda.
Kalau rasa pegal setelah fitnes berat itu pegalnya ada sedikit rasa sakit-sakitnya dibagian otot. Jadi kalau di pegang bagian ototnya akan terasa sakit.
Namun pegal karena sindrom Willis-ekbom ini kalau di pegang tidak sakit, hanya merasa tidak nyaman saja di seluruh bagian kaki, terutama di bagian pergelangan kaki.
Namun pegal karena sindrom Willis-ekbom ini kalau di pegang tidak sakit, hanya merasa tidak nyaman saja di seluruh bagian kaki, terutama di bagian pergelangan kaki.
Seperti yang saya tulis sebelumnya, sindrom "kaki gelisah" ini rasa pegalnya akan sedikit mereda kalau kita gerak-gerakan kaki secara terus-menerus. Tapi ujung-ujungnya kita jadi tidak bisa tidur nyenyak.
Tambahan juga. Sindrom yang berkaitan dengan syaraf manusia ini, ternyata bisa menyerang ke siapa saja. Dari kalangan anak-anak, remaja, hingga dewasa tua bisa merasakannya.
Ketika kecil saya pun pernah mengalami sindrom ini, beberapa kali. Saya sampai uring-uringan sendiri, megentak-hentakan kaki saya hingga tidak bisa tidur. Untungnya Ayah saya dengan bak hati rela memijit-mijit kaki saya agar rasa pegalnya tidak terlalu terasa.
Apa ada yang pernah merasakannya juga?
Foto: necturajuice.com
Tidak ada komentar: