Effortless Diet dan Insecure dengan Tubuh Sendiri
Berapa banyak orang yang berusaha diet lalu gagal? Atau sebaliknya, berusaha gemuk (dalam arti berisi) lalu gagal juga? Kemungkinan berhasil itu ada. Tapi yang gagal jauh lebih banyak karena in real life keluhan soal berat badan terjadi pada banyak orang.
Meski saya tidak tahu data akuratnya seperti apa, tapi saya yakin orang-orang yang insecure karena berat badannya sangat banyak. Itu terjadi di inner circle kita, atau bahkan kita sendiri merasakannya.
Saya, kamu, kita, mungkin pernah merasa berat badannya jauh dari kata perfect. Ada yang merasa kurang, ada juga yang merasa kelebihan berat badan. Yang kita lakukan tentunya melakukan segala cara untuk mencapai target ideal itu.
Walaupun bagi saya kata ideal itu cuma delusi saja, tapi kita sendiri pasti punya persepsi masing-masing dengan tubuh yang paling kita inginkan.
Walaupun bagi saya kata ideal itu cuma delusi saja, tapi kita sendiri pasti punya persepsi masing-masing dengan tubuh yang paling kita inginkan.
Saya sendiri termasuk orang yang effortless diet alias orang yang kurus tanpa susah payah jaga pola makan. Ada orang yang nanya, kenapa saya makannya banyak, tapi tidak pernah gemuk? Kemana larinya semua makanan yang saya santap? Jawabannya semua makanan yang saya konsumsi sQudah terbuang dalam bentuk tai.
Sebagai manusia pada umumnya yang kadang merasa "rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau", saya tidak pernah merasa badan saya layak untuk di-iri-kan oleh banyak orang.
Beberapa orang justru meledek saya karena terlalu kurus. Dan itu cukup menganggu saya. Makannya saya lakukan berbagai cara untuk bisa menaikan berat badan. Hasilnya? Tidak ada. Hopeless? Iya.
Sebagai manusia pada umumnya yang kadang merasa "rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau", saya tidak pernah merasa badan saya layak untuk di-iri-kan oleh banyak orang.
Beberapa orang justru meledek saya karena terlalu kurus. Dan itu cukup menganggu saya. Makannya saya lakukan berbagai cara untuk bisa menaikan berat badan. Hasilnya? Tidak ada. Hopeless? Iya.
Tapi kalau sudah pada titik tidak tahu lagi harus berbuat apa-apa biasanya kita "ya sudahlah, terima saja apa adanya." iya kan?
Kadang kata-kata mutiara bermunculan dalam hidup kita di penghujung momen dimana kita sudah tak punya harapan besar untuk memenuhi target kita. Salah saunya soal berat badan ideal.
Akhirnya kita cuma bisa menenangkan diri kita dibalik kata "be your self" atau "syukuri aja." padahak dua kalimat itu baru keluar setelah kita merasa berada di jalan buntu. Tapi itu wajar karena setiap orang punya prosesnya sendiri dimana kita baru bisa menerima diri sendiri, menerima tubuh kita apa adanya.
Namun, tidak sedikit orang yang merasa sudah hopeless, tapi suatu saat, jika diberi kesempatan lagi, pasti memperjuangkan apa yang di targetkannya.
Contohnya ada seorang teman yang dari dulu ingin diet, tapi tidak pernah kesampaian karena program diet-nya membutuhkan budget uang yang cukup besar. Dia baru bisa merealisasikannya ketika dia sudah bekerja dan punya cukup banyak uang
Akhirnya kita cuma bisa menenangkan diri kita dibalik kata "be your self" atau "syukuri aja." padahak dua kalimat itu baru keluar setelah kita merasa berada di jalan buntu. Tapi itu wajar karena setiap orang punya prosesnya sendiri dimana kita baru bisa menerima diri sendiri, menerima tubuh kita apa adanya.
Namun, tidak sedikit orang yang merasa sudah hopeless, tapi suatu saat, jika diberi kesempatan lagi, pasti memperjuangkan apa yang di targetkannya.
Contohnya ada seorang teman yang dari dulu ingin diet, tapi tidak pernah kesampaian karena program diet-nya membutuhkan budget uang yang cukup besar. Dia baru bisa merealisasikannya ketika dia sudah bekerja dan punya cukup banyak uang
Apa yang saya rasakan sebagai orang yang effortless diet, yang dipandang orang gemuk sebagai sebuah privilege tapi dilihat negatif oleh orang lain karena seperti orang kurang gizi.
Sampai saat ini saya masih suka insecure. Tapi disisi lain saya berusaha menerima karena ketidakmampuan saya mencapai tubuh yang ideal itu.
Sampai saat ini saya masih suka insecure. Tapi disisi lain saya berusaha menerima karena ketidakmampuan saya mencapai tubuh yang ideal itu.
Ads istilah populer di kalangan pejuang tubuh ideal. Istilah ini pertama kali dicetuskan oleh seorang psikolog, William Herbert Sheldon. Dia membagi tubuh manusia menjadi 3 jenis.
Pertama, ectomorph yaitu tubuh yang punya metabolisme yang tinggi sehingga tidak bisa menyimpan nutrisi atau lemak dalam tubuh. Mungkin kita pernah melihat orang yang makan banyak tapi badannya tetap kurus.
Padahal pola makannya pun berantakan, tidak olahraga dan tidak menjalani program diet apapun. Ya kurang lebih sama seperti istilah yang saya sebutkan di awal tentang effortless diet.
Padahal pola makannya pun berantakan, tidak olahraga dan tidak menjalani program diet apapun. Ya kurang lebih sama seperti istilah yang saya sebutkan di awal tentang effortless diet.
Kedua, endomorph yaitu tubuh yang punya metabolisme yang lambat dan mudah menyimpan nutrisi dan lemak. Ini kebalikan dari ectomorph.
Dan contohnya bisa kita lihat dari orang-orang yang berat badannya mudah naik kalau mengonsumsi makanan dalam jumlah yang banyak.
Dan contohnya bisa kita lihat dari orang-orang yang berat badannya mudah naik kalau mengonsumsi makanan dalam jumlah yang banyak.
Ketiga, mesomorph yaitu tubuh yang punya metabolisme yang tidak cepat dan tidak lambat. Intinya orang dengan jenis tubuh ini biasanya memiliki tubuh ideal tanpa harus kerja keras extra.
Mereka bisa menjadi kurus jika pola makannya sangat kurang, tetapi bisa kembali gemuk dalan arti ideal jika pola makan dan olahraganya baik. Mereka bisa memiliki tubuh ideal dengan mudah.
Tidak seperti ectomorph atau endomorph yang perlu extra kerja keras untuk mencapai tubuh ideal.
Walaupun saya sempat baca kalau teori William ini sempat ada yang membatah, tapi saya pribadi masih meyakini penggolongan tentang tubuh manusia ini memang ada. Sebab keluhan-keluhan soal yang kurus ingin gemuk dan yang gemuk imgin kurus tidak pernah kunjung selesai.
Foto: alistdietbook.com
Mereka bisa menjadi kurus jika pola makannya sangat kurang, tetapi bisa kembali gemuk dalan arti ideal jika pola makan dan olahraganya baik. Mereka bisa memiliki tubuh ideal dengan mudah.
Tidak seperti ectomorph atau endomorph yang perlu extra kerja keras untuk mencapai tubuh ideal.
Walaupun saya sempat baca kalau teori William ini sempat ada yang membatah, tapi saya pribadi masih meyakini penggolongan tentang tubuh manusia ini memang ada. Sebab keluhan-keluhan soal yang kurus ingin gemuk dan yang gemuk imgin kurus tidak pernah kunjung selesai.
Foto: alistdietbook.com
Tidak ada komentar: