Sajak Dua Pekan #6
Yang biasa kalah dengan yang tidak biasa
Yang bisa dekat kalah dengan yang jauh
Yang selalu aktif kalah dengan yang pasif
Yang grasa-grusu kalah dengan yang banyak diam
Yang terlalu mau kalah dengan yang malu-malu
Yang terus mengejar bisa kalah dengan yang lama menunggu
Yang pintar beraksi bisa kalah dengan yang tidak grasa-grusu
Yang pintar berkata bisa kalah dengan yang tak pintar merayu
Yang percaya diri bisa kalah dengan yang ragu-ragu
Yang berani bisa kalah dengan yang malu-malu
Yang terus mengejar bisa kalah dengan yang terus menunggu
Takdir bisa membalikan keadaan
Takdir bisa mengubah ketentuan
Tentu semuanya atas restu Tuhan
Tapi apa gunanya jika tak ada perjuangan
Semua akan terkubur dalam rasa penyesalan
Berusaha
Peluang masih di depan mata
Apa salahnya jika tetap berusaha?
Kalau pun gagal setidaknya kita pernah mencoba
Kalau pun harus merasakan luka setidaknya ada pelajaran yang bisa kita bawa
Tapi jangan terlalu percaya diri
Kalau jatuh nanti bisa melukai hati
Jangan juga terlalu mendalami
Karena nanti akan susah keluar lagi
Kasih peluang fithy-fithy
Kalau berhasil tetap rendah hati
Kalau gagal jangan mengurung diri
Jangan bersembunyi sendiri dalam sepi
Apalagi sampai bunuh diri
Kenyataan memang sulit dimengerti
Tapi kegagalan memberi tahu kita untuk tahu diri
Memberi kesempatan kita untuk pergi
Memberi peluang untuk terus mencari yang sejati
Harapan
Seperti wejangan sang kakek tua
Yang mengaku sudah dekat dengan ajalnya
Duduk di sebuah dipan yang tak bernyawa
Lalu menceramahiku dengan lantangnya
Karena tak tahu apa-apa soal wanita
Kakek tua tetap waras dalam logika
Pikirannya penuh kata-kata mutiara
Dengan suara lantangnya ia berbicara
Jangan pernah keluar kata putus asa
Sekalipun hanya hati yang berbicara
Harapan akan selalu ada
Meski waktu sudah tak mengizinkannya
Mimpi masih dalam genggaman
Hati tak pernah putus harapan
Meski pikiran buruk terus menghancurkan
Dan pikiran sudah menuntut untuk melupakan
Perjuangan harus terus dilakukan
Sang kakek tua
Katanya-katanya ternyata ada benarnya juga
Fisiknya memang sudah menua
Giginya memang sudah tidak ada
Mulutmu memang bau tai domba
Tapi logikanya masih waras di atas rata-rata
Sementara
Kebahagiaan ini datang dengan sendirinya
Tapi tak akan berlangsung lama
Cepat atau lambat kesedihan akan datang juga
Namun kita siap menerimanya lapang dada
Rasa bahagia ini tak mungkin selamanya
Suatu saat akan berubah sebaliknya
Kita akan di angkat ke atas secara tiba-tiba
Lalu di jatuhkan seketika
Kita tak akan abadi dalam satu rasa
Namun rasa akan berputar seperti roda
Terkadang kita ada di atas dengan gembira
Terkadang kita ada di bawah dengan sengsara
Semua yang kita miliki hanya sementara
Termasuk apa yang belum kita punya
Bergembiralah mereka yang selalu merasa bersama
Meski dalam ruang dan waktu yang berbeda
Tidak ada komentar: