Sajak | Waktunya Berhenti
Dulu semangat terasa menggebu-gebu
Sampai kadang lupa waktu
Berjam-jam pun di tunggu
Panas hujan pun tetap hayu
Sampai bisa benar-benar bertemu
Tapi itu kan dulu
Sebelum akhirnya kita menemukan jalan buntu
Tak tahu lagi caranya bisa menyatu
Tak mengerti kenapa rasa bisa musnah menjadi abu
Apa mungkin kitanya yang tidak tahu diri?
Merasa paling beruntung sampai lupa berhati-hati
Kecewa itu tak akan diam sampai disini
Rasa kesal itu akan terus mendampingi
Tapi untuk apa juga ditangisi
Kenyataannya kita yang punya kendali
Tak ada yang boleh menyakiti kita sambil berkali-kali
Kita punya hak untuk tahu kapan waktunya berhenti
Tidak ada komentar: