Lulus SNMPTN Tapi Merasa Salah Jurusan? Apa yang Harus Dilakukan?
Sejak awal, bisa dikatakan saya cukup idealis dalam memilih jurusan. Ketika orang-orang memilih jurusan yang punya peluang kerja yang besar, saya justru memilih jurusan yang kurang populer dan punya prospek kerja yang tidak terspealisasikan layaknya jurusan kedokteran. Dalam satu sisi saya meyakini bahwa sebuah pekerjaan di masa lulus nanti tidak terlalu tergantung pada jurusan apa yang diambil tetapi bagaimana kita bisa survive dengan jurusan yang ditekuni.
Kita perlu banyak belajar dan menikmati setiap mata kuliah yang diambil. Terlepas apakah kita merasa salah jurusan atau tidak. Karena hanya itu kunci untuk bisa bertahan tanpa merasa tersiksa atau terbebani dengan setumpuk tugas kuliah. Jika kita smenjalaninya dengan setengah hati hanya karena merasa salah jurusan, maka kedepannya masalah akan lebih rumit. Bukan saja akan menghancurkan nilai-nilai IPK, tapi bisa jadi merambat pada masa depan kita sendiri.
Salah jurusan bukan berarti salah masa depan
Ya, jika kita menyangka bahwa jurusan yang kita ambil sekarang tidak punya prospek kerja yang bagus tidak perlu berkecil hati atau merasa jurusan itu tidak kita sukai karena dianggap sulit dan tidak menyenangkan. Sebenarnya itu hanya masalah pola pikir. Mungkin sebagian orang pernah merasa skeptis apabila kita diterima di kampus yang 'biasa-biasa saja', tidak se-elite kampus terkenal macam UGM atau UI.
Kampus, universitas, perguruan tinggi atau apapun namanya hanya merupakan salah satu dari sekian banyak jalan untuk meraih mimpi. Masuk kampus favorit bukan berarti ada jaminan masa depan yang cerah. Sebaliknya, kampus yang biasa biasa saja bukan juga cap untuk masa depan suram.
Memasuki akhir-akhir semester 4 ini saya memang tidak merasa optimis seratus persen tentang masa depan saya. yang saya pikirkan hanya bagaimana saya bisa menikmati ini tanpa mengulangi kata penyesalan. Berusaha menikmati dan menjalani dengan tanpa setengah hati. Dengan begitu tentu saya atau bahkan kita yang merasa punya nasib yang sama: terbelenggu dengan kalimat "salah jurusan" tidak perlu merasa kecewa atas pilihannya.
Apakah kita harus mencabut kelulusan itu dan memilih ikut SBMPTN atau punya pilihan lain?
itu tergantung. Ada seorang teman memilih tidak mengambil kelulusan SNMPTNnya karena berbagai alasan. ada pula yang terpaksa mengambilnya untuk sekedar 'mengisi waktu luang', daripada ga kuliah, nganggur di rumah, ya ambil aja lah, begitu katanya. Tapi sampai saat ini saya tak pernah mengatakan seperti itu pada diri saya. Hal-hal seperti 'daripada ga kuliah' justru hanya akan membuat hari-hari kuliah terasa sangat membosankan dan itu yang tidak diharapkan.
Kuliah bukan sekedar haha-hihi, ketemu teman, mendengarkan 'tausiah' dosen, mengerjakan tugas atau main-main sama pacar di kamar kosan sampe lupa diri. Tapi kuliah itu usaha mencari relasi dan menyetarakan pola pikir.
Relasi merupakan hubungan dengan dunia pertemanan kita di kampus. Di perkuliahan nanti, kamu bisa bertemu orang-orang yang tidak akan pernah kamu temui di SMA. Ada banyak orang yang punya karakter dan softskill yang bisa kamu tiru. Kamu bisa bergaul dengan mereka, mencontoh kebiasaan mereka, saling sharing dan tentu akan membuat wawasan hidupmu lebih baik. Di masa depan bisa jadi teman-teman yang kamu kenal di masa kuliah akan memberikan kamu link di dunia kerja juga.
Sedangkan yang dimaksud menyetarakan pola pikir adalah bagian dari intelektualitas seseorang yang dipengaruhi oleh lingkungan. Ada pepatah yang mengatakan, bergaullah dengan penjual parfum maka kamu akan kebagian wanginya. Secara sederhana jika kita hidup di lingkungan kampus yang notabene adalah kaum terpelajar setidaknya bisa keciptraan keilmuannya.
Jadi ketika kita pesimis dengan bidang ilmu di jurusan kita karena dianggap tidak sesuai dengan yang kita mau artinya kita telah menyia-nyiakan kesempatan. Banyak orang yang, jangankan salah jurusan, sudah bisa kuliah saja syukurnya bukan main.
Khusus bagi kamu yang lulus SNMPTN tapi kecewa karena merasa salah jurusan lebih baik pikir-pikir lagi. Jika kamu sangat idealis dengan jurusan yang sudah kamu harapkan dari dulu, maka kamu bisa ikut jalur SBMPTN dan memilih jurusan favoritmu. Itu juga kalau lulus, kalau tidak maka penyesalannya bisa dua kali: SNMPTN hangus, SBMPTN juga gagal. Iya kan?
Namun ada opsi yang lebih baik. kamu terima saja jurusan yang telah diterima lewat jalur SNMPTN. Terlepas salah jurusan atau tidak, (seperti yang saya tulis di awal) kamu bisa menikmati jurusan tersebut sedikit demi sedikit. Walaupun sulit, cobalah untuk menyesuaikan diri, belajar dengan baik dan kuliahlah dengan tidak setengah hati.
Penyesalan memang selalu datang diakhir, tapi bukan berarti penyesalan itu akan berarti buruk kan? proses mencapai cita-cita memang tidak mudah. Namun kuliah adaalah salah saatu jalan terbaik untuk mencapainya. Selamat bagi kamu yang lulus SNMPTN!
Salah jurusan? tidak apa-apa! Yang terpenting jangan salah pilih jodoh!
Salah jurusan? tidak apa-apa! Yang terpenting jangan salah pilih jodoh!
image via video.quipper.com
Lulus SNMPTN Tapi Merasa Salah Jurusan? Apa yang Harus Dilakukan?
Reviewed by DAFFA ARDHAN
on
Rabu, April 25, 2018
Rating: 5