Sajak | Sendirian
Reviewed by DAFFA ARDHAN
on
Kamis, Oktober 10, 2019
Rating: 5
Sajak | Namanya Sani
Gadis itu sedang sendiri
Di gedung paling tinggi
Lalu meloncat bunuh diri
Sani hampir mati
Bercak darah berceceran membasahi
Tubuhnya dibawa ambulan tadi pagi
Dia kalut dalam sepi
Menangis karena di khianati
Dia melepas kenangannya disini
Meninggalkan orang-orang yang dia cintai
Kuharap Tuhan beri dia kesempatan lagi
Untuk menjalani hidupnya lebih baik lagi
Sajak | Namanya Sani
Reviewed by DAFFA ARDHAN
on
Kamis, Oktober 10, 2019
Rating: 5
Tips Mencairkan Coklat Batangan dengan Mudah
Semua orang pasti tahu yang namanya coklat. Makanan yang berasal dari buah kakao ini banyak digemari banyak orang. Yang paling familiar buat kita sebetulnya coklat dalam bentuk kemasan yang biasa dijual di minimarket atau supermarket.
Namun jika kita sering melihat coklat dalam variasi lain seperti dalam bentuk kue dan roti, coklat yang digunakan biasanya adalah coklat batangan.
Coklat batangan ini sering digunakan sebagai bahan kreasi berbagai jenis makanan. Bagi sebagian orang yang senang memasak atau membuat makanan manis, coklat batangan merupakan pilihan yang tepat. Selain karena lebih mudah diolah, coklat batangan lebih murah sehingga bisa menghemat budget.
Untuk membuat kreasi berbagai macam makanan yang terbuat dari coklat, pastinya ada beberapa langkah yang harus kita perhatikan. Salah satunya bagaimana cara mencairkan coklat yang masih berbentuk batangan tersebut.
Selanjutnya, perhatikan juga coklat yang akan kita beli sebelumnya. Ada satu toko online yang bisa saya rekomendasikan yaitu Toko Wahab. Disana tersedia berbagai macam bahan yang digunakan untuk membuat kue, salah satunya coklat batangan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.
Dari bentuk coklat batangan yang ingin kita cairkan, berikut tips mudah yang bisa kita lakukan.
Pertama, kita bisa memotong kecil-kecil coklat tersebut. Atau, kita juga bisa serut batangan coklatnya dengan pisau. Tapi yang perlu diingat, jangan menyimpan coklat di dalam kulkas karena justru akan membuat coklat lebih susah untuk dicairkan.
Kedua, Metode yang bisa kita lakukan selanjutnya adalah dengan tim. Metode ini dipercaya sangat mudah dan gampang untuk melelehkan coklat.
Cukup panaskan air, potong coklat masukan dalam mangkok yang aman untuk memasak dan masukan dalam air yang berisi air panas tersebut tunggu hingga coklat benar-benar mendidih dan masak dengan api kecil.
Cukup panaskan air, potong coklat masukan dalam mangkok yang aman untuk memasak dan masukan dalam air yang berisi air panas tersebut tunggu hingga coklat benar-benar mendidih dan masak dengan api kecil.
Nah dua cara diatas merupakan tips yang bisa kita praktekan sendiri untuk mencairkan coklat batangan. Kita tidak perlu ribet dan susah apabila ingin membuat kreasi makanan yang terbuat dari coklat dan bagaimana cara mencairkan coklat tersebut.
Hal terpenting yang perlu kita ingat adalah pilihlah coklat yang paling bagus dan kualitas tinggi, karena coklat dengan kualitas yang bagus juga akan mempengaruhi rasa hasil masakan.
Foto: kulinerkediriraya.com
Hal terpenting yang perlu kita ingat adalah pilihlah coklat yang paling bagus dan kualitas tinggi, karena coklat dengan kualitas yang bagus juga akan mempengaruhi rasa hasil masakan.
Foto: kulinerkediriraya.com
Tips Mencairkan Coklat Batangan dengan Mudah
Reviewed by DAFFA ARDHAN
on
Selasa, Oktober 08, 2019
Rating: 5
#14 Dibalik Nulis: Membuat Tulisan yang Saya Suka
Saya mengalami banyak kendala ketika harus menulis berdasarkan request tulisan dari klien. Masalahnya, saya sering enggak suka sama konsep artikel yang mereka mau.
Setahun lalu, saya sangat rajin cari job bikin artikel. Alasan klasiknya karena saya tergiur dengan bayarannya. Saya pernah menawarkan jasa menulis kepada seorang pengelola website dengan niche gadget. Saya dibayar per 10 tulisan.
Awalnya saya senang karena honornya bisa menutupi uang jajan saya. Tapi ketika dihadapkan pada jobdesc-nya, saya agak tersiksa. Saya enggak terlalu suka sama pekerjaan yang mengharuskan saya menulis soal gadget. Itu topik artikel yang bukan saya banget.
Tapi karena sudah terlanjur terikat "kontrak", dengan berat hati saya terus melanjutkan pekerjaan itu. Dan enggak sampai 4 bulan, saya memutuskan berhenti.
Selain itu, saya pernah tertarik mengikuti lomba menulis. Tapi hanya sedikit yang bener-bener saya ikuti. Alasannya saya enggak suka sama tema yang diberikan. Yang jauh penting, saya enggak menguasai tema dari penyelenggara lomba.
Ada beberapa yang saya ikuti meskipun temannya sulit. Tapi ya seperti yang saya bayangkan, tulisan saya enggak begitu bagus dan saya enggak begitu menikmati proses menulisnya. Padahal hadiah lomba menulis itu sangat menggiurkan.
Siapa yang enggak tertarik dengan tawaran menulis dengan honor atau hadiah yang besar? Saya sangat tertarik pastinya. Tapi saya enggak bisa membohongi diri saya. Kalau jobdesc atau tema yang diberikan enggak sesuai dengan apa yang saya sukai, saya enggak akan memaksakan diri.
Efek negatifnya, memang saya jadi enggak punya portofolio tulisan yang bagus untuk dipamerkan. Sebab, bertahun-tahun saya menulis, saya sangat jarang mengikuti lomba. Selama tahun 2019 ini pun, saya enggak menerima job sama sekali.
Pada akhirnya saya hanya menulis apa yang saya sukai saja di blog ataupun di platform lainnya. Meski enggak dibayar sekalipun, setidaknya saya mendapatkan kepuasan batin yang enggak bisa terhitung dengan nominal uang.
Saya hanya menulis apa yang saya sukai. Saya tidak terikat deadline dengan klien yang kadang memberikan konsep artikel yang saya enggak suka. Paling banter, deadline menulis saya sebatas komitmen yang sudah saya buat untuk menulis minimal satu artikel per hari.
Tapi bukan berarti saya menolak semua tawaran job ya. Saya cuma males menulis dengan tema yang saya enggak sukai saja. Terus, tulisan apa yang saya suka? Ya, kayaknya pembaca bisa menerawang sendiri tulisan apa yang paling saya suka dengan cara melihat berbagai tulisan yang ada di blog ini.
#14 Dibalik Nulis: Membuat Tulisan yang Saya Suka
Reviewed by DAFFA ARDHAN
on
Senin, Oktober 07, 2019
Rating: 5
Sajak | 0
Jika memang waktu tidak bisa di putar kembali
Mungkin ini saatnya kamu untuk pergi
Memulai semuanya dari awal lagi
Mengawali semuanya seorang diri
Tanpa bergantung pada orang yang kamu sayangi
Dimulai dari nol ya
Tak perlu bergantung dengan dia
Cukup kamu dan mimpimu saja
Tak perlu takut ataupun kecewa
Yakin saja Tuhan yang akan membuka jalannya
Tekadmu sudah besar
Usahamu tak kenal gentar
Hatimu selalu tegar
Kamu sudah mengambil keputusan yang benar
Jalanmu memang di halangi Badai
Tapi yakinlah Usahamu akan sampai
Titik nolmu sudah dimulai
Satu persatu mimpi itu akan kamu gapai
Sajak | 0
Reviewed by DAFFA ARDHAN
on
Minggu, Oktober 06, 2019
Rating: 5
Sajak | Rahasia Kita Berdua
Jangan bilang siapa-siapa
Hanya kita yang tahu saja
Rahasia yang selama ini kita punya
Biarlah itu jadi misteri kita bersama
Kejadian itu sudah cukup lama
Jujur kita sangat menyesalinya
Tak akan kita ulangi kesalahan yag sama
Kita melakukan perbuatan yang dilarang agama
Kita bersembunyi di pohon jati yang tinggi
Kebetulan suasananya sangat sepi
Kita telah melakukan perbuatan keji
Yang lebih keji dari tai
Waktu itu kita masak indomie
Hasil mencuri dari Bu mimi
Kita memasaknya sambil ketawa-ketiwi
Dan menikmati kelezatan yang hakiki
Mohon maafkan kami Bu mimi
Sajak | Rahasia Kita Berdua
Reviewed by DAFFA ARDHAN
on
Minggu, Oktober 06, 2019
Rating: 5
Sajak | Kita
Kita tidak pernah bersama
Mungkin untuk selama-lamanya
Takdir tak memberikan jodohnya
Kesempatan tak menemukan takdirnya
Kita banyak bedanya
Kita terlahir hanya untuk sekedar menyapa
Saling tersenyum dan bertukar canda
Meski jempol kita sama
Meski ukuran sepatu kita tak jauh berbeda
Kita bukanlah semboyan pancasila
Bhineka tunggal ika
Berbeda-beda tapi tetap satu jua
Kita hanya dua orang yang sering bertegur sapa
Lalu terpaksa hilang tak ada kabarnya
Kita tidak serupa
Kita hidup di kasta yang berbeda
Aku konglomerat kaya raya
Pemilik tambang emas di Papua
Sedangkan kamu cuma rakyat jelata
Jadi tolong ngaca ya
Sajak | Kita
Reviewed by DAFFA ARDHAN
on
Jumat, Oktober 04, 2019
Rating: 5
#13 Dibalik Nulis: Challenge dan Mencoba Hal-Hal Baru
Menurut saya, hal yang paling mudah dilakukan ketika seseorang ingin belajar menulis adalah dengan membuat buku harian alias diary.
Dengan menulis pada sebuah diary, artinya kita belajar menuangkan isi kepala dalam bentuk tulisan. Diary merupakan media yang paling sederhana karena tulisan yang dibuat enggak perlu pake mikir keras.
Cukup ceritakan apa kita alami saja. Terserah mau jelek atau enggak. Yang penting uneg-uneg di kepala sudah keluar dalam bentuk tulisan.
Hal itu yang saya lakukan sejak dulu. Setiap hari, sebelum saya tidur, saya membuka laptop saya dan mulai menceritakan kejadian yang saya alami selama seharian penuh. Dan cara itu sangat efektif untuk melatih kemampuan menulis.
Tapi pada satu waktu, saya pernah merasa bosan menulis diary karena saya merasa kehidupan saya enggak menarik. Enggak ada hal seru yang bisa saya ceritakan. Kalau sudah begini saya akan mengakalinya dengan cara lain.
Kalau biasanya saya bercerita berdasarkan kronologis. Misalnya pagi saya ngapain, siang makan apa, belajar apa, sorenya saya kemana, ketemu siapa aja, dan seterusnya.
Nah kali ini saya lebih bercerita apa yang saya rasakan. Jadi apa yang saya tulis bukan apa yang terjadi, tetapi apa yang saya rasakan ketika melakukan hal ini-itu, perasaan saya ketika bertemu si A, si B. Atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang keluar dari pikiran saya.
Simpelnya begini.
Kalau saya menulis diary dengan gaya kronologis, maka saya akan bercerita apa yang saya lakukan secara berurutan. Tapi yang saya lakukan ketika itu berusaha bercerita atau mengomentari kegiatan tersebut.
Misalnya setiap pagi saya makan telor. Saya akan menceritakan kenapa saya suka makan telor setiap pagi.
Apa saya pernah merasa bosan, atau merasa enggak punya pilihan makanan yang bisa dimakan dan lain-lain. Ceritakan apapun yang bisa diceritakan dari sebuah kejadian sesederhana makan telor itu.
Apa saya pernah merasa bosan, atau merasa enggak punya pilihan makanan yang bisa dimakan dan lain-lain. Ceritakan apapun yang bisa diceritakan dari sebuah kejadian sesederhana makan telor itu.
Atau, ketika siangnya saya bertemu dengan seorang teman. Saya mencoba menceritakan tentang karakter si teman itu. Dia orangnya kayak apa, fisiknya seperti apa, apa yang saya sukai dari dia dan seterusnya.
Gaya menulis diary seperti itu menurut saya lebih mengasah kepekaan dalam menulis. Selain karena saya sendiri pernah merasa jenuh dengan gaya nulis diary yang begitu-begitu saja.
Jika cara tersebut kemudian menemukan titik jenuh juga. Coba gaya menulis yang baru lagi. Saya rasa setiap orang punya kreativitas tersendiri dalam bercerita.
Setelah menulis diary dirasa sudah bukan menjadi beban, tahapan selanjutnya adalah mengeksplor lagi kemampuan menulis ke genre yang berbeda.
Dari yang selama ini saya lakukan, saya selalu menantang diri saya dengan jenis-jenis tulisan yang berbeda. Misalnya saya belajar menulis opini. Jika sudah lumayan lancar, saya lompat ke tulisan review film.
Review film ini punya kesulitan tersendiri. Kalau menulis opini, saya harus up to date dengan isu yang akan saya tulis. Kalau menulis review film, saya mesti jeli dalam melihat dialog, suasana, experience, dan memggali isi filmnya.
Dari review, saya loncat lagi ke karya fiksi seperti mencoba menulis cerpen, puisi, dan sajak. Kemudian saya juga pernah mencoba iseng belajar nulis skenario, naskah drama, dan seterusnya.
Dari semua yang saya tulis di atas, saya berusaha mengambil satu kesimpulan bahwa jika saya ingin mengembangkan kemampuan menulis, maka saya harus terus men-challenge diri saya untuk belajar genre tulisan yang berbeda-beda.
Ini juga masih nyambung ke arah explorasi dalam menulis. Jadi kita berani untuk mencoba satu persatu genre yang bisa ditekuni.
Tidak perlu semuanya dikuasai. Cukup mencoba sesekali saja untuk menambah pengalaman. Setelah itu kita akan menemukan sendiri kira-kira genre tulisan mana yang paling kita sukai.
Tidak perlu semuanya dikuasai. Cukup mencoba sesekali saja untuk menambah pengalaman. Setelah itu kita akan menemukan sendiri kira-kira genre tulisan mana yang paling kita sukai.
Setiap genre tulisan pasti ada kesulitan-kesulitannya tersendiri. Kita tidak tahu kesulitan apa yang akan di hadapi dalam menulis genre-genre tulisan tertentu.
Maka dari itulah darimana hanya berdiam diri, lebih baik banyak belajar dan selalu mencoba hal-hal baru dalam menulis.
Maka dari itulah darimana hanya berdiam diri, lebih baik banyak belajar dan selalu mencoba hal-hal baru dalam menulis.
#13 Dibalik Nulis: Challenge dan Mencoba Hal-Hal Baru
Reviewed by DAFFA ARDHAN
on
Kamis, Oktober 03, 2019
Rating: 5
Langganan:
Postingan
(
Atom
)