Sajak Dua Pekan #17
Mengingat Nostalgia
Banyak hal yang belum sempat terucap kata-kata
Sebab kau terlanjur pergi begitu saja
Mimpi kita sudah tak mungkin jadi nyata
Yang tersisa sekarang hanyalah nostalgia
Kuputar momen indah yang telah lama
Momen yang kusimpan dalam jepretan kamera
Waktu itu kau senang sekali bercanda
Lantas aku sadar kalau itu canda terakhir kita
Kau mungkin ingat dengan obrolanku yang lucu
Saat dimana kita terakhir kali bertemu
Siapa yang menyangka kita akan sedekat itu
Menghabiskan hari-hari sampai tak kenal waktu
Sayangnya mungkin kau tak akan kembali
Cerita kita selesai bahkan sebelum sempat disudahi
Mungkin ini saatnya melupakan semua memori
Nostalgia di masa lalu yang tak akan terulang lagi
Tentang Masalah
Mungkin kita pernah merasakan sendiri
Satu masalah telah pergi
Tapi masalah baru datang lagi
Sampai suatu saat kita menyadari
Masalah tak akan berhenti sampai kita mati
Lantas, bagaimana kita bisa memaknai masalah ini?
Ketika masalah berdatangan
Akui saja sebagai sebuah kenormalan
Kita tak pernah menjadi sendirian
Semua orang pasti pernah merasakan
Perasaan cemas dan tertekan adalah kewajaran
Masalah akan pergi dengan sendirinya
Asalkan kita mampu menghadapinya
Memang mudah kalau hanya bicara
Prakteknya tak semudah yang dikira
Tapi masalah memang begitu adanya
Dia selalu hadir di tempat yang tidak kita duga
Awal Kasmaran
Perasaanmu tak pernah salah dalam mengenal harapan
Karena jalan masih memberimu kesempatan
Dan ketika waktunya sudah layak dipertemukan
Kebahagiaan itu sanggup mengalahkan kesedihan
Satu momen yang paling di tunggu kehadirannya
Momen yang kamu nantikan sejak lama
Meskipun pikiranmu mengatakan tidak
Hati tak pernah bisa berbohong pada rasa
Semenjak terpisah berbulan-bulan lamanya
Temu rindu akan jadi momen yang tak terlupa
Semalaman tidurmu hanya memikirkan tentang dia
Sampai kamu lupa bahwa itu hanya mimpi saja
Kamu mulai menggantungkan cita-cita
Tak lagi memikirkan untuk dirimu saja
Sekarang kamu pikirkan masa depan berdua
Apapun yang kamu bayangkan tentangnya
Mungkin tak pernah masuk logika
Tapi itulah awal kasmaranmu dengannya
Hati-Hati
Hati-hati mengucapkan janji
Kalau harapan sampai tak ditepati
Nanti kau yang akan kecewa lagi
Hati-hati menaruh hati
Kalau dirinya hanya menjual mimpi
Pada akhirnya kau yang akan menyiksa diri
Kau tak bisa terus-terusan hidup seperti ini
Terpenjara dalam harapan tak pasti
Kau yang harus segera pergi
Sebelum sakitnya menghancurkan dirimu sendiri
Mungkin selama ini kau yang salah persepsi
Menganggap dunianya hanya untuk kau sendiri
Padahal baginya kau tak punya arti
Hanya bayangan semu yang tak pernah dia cari
Skenario Terburuk
Mungkin hal buruk akan terjadi esok hari
Kita tak mengerti dengan semua ini
Namun apapun yang terjadi
Kenyataan mesti selalu hadapi
Ada semangat yang mengikuti setiap pagi
Dan berharap hal indah datang di akhir nanti
Masa depan selalu memberi rasa penasaran
Tapi terkadang membuat kita jadi ketakutan
Akan seperti apa hidup kita berjalan
Jika baik adalah keberuntungan
Jika buruk terima saja dengan keikhlasan
Seandainya hari tak berpihak pada kita
Berserah diri adalah jalan terbaiknya
Kita tak bisa marah pada yang nyata
Kita hanya bisa merima konsekuensi yang ada
Sajak Dua Pekan #17
Reviewed by DAFFA ARDHAN
on
Selasa, Juni 09, 2020
Rating: 5