Time is (not) Money
via www.ultimateliberation.com |
Istilah “Time is Money” yang berarti waktu adalah uang adalah sebuah ungkapan yang pertama kali digunakan oleh seorang tokoh Amerika Serikat, Benjamin Franklin (wikipedia)
Kita melihat ada negara yang begitu menerapkan jargon ini. Salah satunya negera Jepang. Disana, slogan itu dinyatakan sebagai gambaran bahwa betapa berharganya waktu bagaikan sebuah uang.
Kita bisa membayangkan memang, jika seseorang bekerja maka waktu yang jadi tanggungannya. Jika kita melewatkan pekerjaannya sehari saja maka kita akan kehilangan upah sehari juga. Bayangkan jika dikali lipatkan berhari-hari. Jika kita rajin (tidak pernah bolos kerja), maka upah itu akan berkali-kali lipat pula. Ya, itu contoh dalam pekerjaan.
Namun diluar semua itu, ada yang lebih penting dari sekedar mengajak orang-orang untuk tidak pernah bermalas-malasan agar tidak kehilangan kesempatan mendapatkan upah atau uang. Bagi kanda, waktu bukanlah uang. Karena kedua-duanya adalah hal yang berbeda.
Waktu tidak bisa dibeli oleh uang karena waktu tidak bisa dikembalikan. Kita tidak bisa pergi ke masa lalu bahkan untuk mundur 1 menit yang lalu pun tidak bisa. Sedangkan uang itu bisa kembali. Bila tidak punya uang maka kita bisa mencari dengan berusaha. Berbeda dengan bila tidak punya waktu. Mau usaha apapun kita tidak bisa mengembalikan sebuah waktu.
Karena waktu itu tidak bisa kembali sedang uang dapat kembali (kapan saja). Selama kita mampu mencari dan mau berusaha maka uang bisa kembali pada kita, berapa pun dan kapanpun.
Money is money, karena uang adalah uang. Uang adalah alat transaksi manusia dan konon sumber kebahagiaan manusia itu ada di uang. Entah benar atau tidak, itu tergantung prespektif setiap orang.
Time is time, karena waktu adalah waktu. Maka manfaatkan waktu sebaik-baiknya. Bukan untuk sekedar mencari materi atau uang, tapi karena waktu yang berharga tidak akan pernah terulang kembali.
Seseorang seringkali mengejar uang tanpa batas. Tanpa memperdulikan bahwa waktu yang mereka punya terbatas. Karena “waktu” yang kita punya unutk hidup dunia tak akan selamanya. Sia-sia bila waktu hanya digunakan untuk mencari uang. Banyak orang mengejar uang lalu lupa untuk menghabiskan waktu untuk berkumpul dengan keluarga, teman, sahabat, waktu untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada sang pencipta.
Banyak orang yang mencari uang sampai kalap pada akhirnya uang itu tak berguna. Dibawa mati pun tidak. Masa muda, masa remaja, atau masa tua adalah waktu-waktu yang harus dinikmati. Ya, nikmati. Kenikmatan masa-masa yang tidak bisa terulang kembali. Mau sebanyak apapun uang kita, kita tidak bisa membeli masa muda kita.
Karena itu manfaatkan dan nikmati waktu. Tujuannya bukan karena uang, tapi karena kita cinta dengan waktu yang kita punya.
Time is (not) Money
Reviewed by DAFFA ARDHAN
on
Selasa, Juni 20, 2017
Rating: 5